banyak kasus terjadi ketika melakukan penggantian CDI ,,
perlu di ingat , ketika kita hendak melakukan penggantian CDI baik untuk kebutuhan harian atau untuk yang lain, karna pada umumnya untuk orang awam terlalu terbuai oleh asumsi opini publik, yang mana penggantian CDI , tanpa pikir panjang dan main langsung ganti _ ganti ajah,,,
nah jika kita lakukan hal demikian yang ada hanya boros saja al hasil tidak ada peningkatan di faktor pengapian,, mungkin kalo pun ada yah,, bisa di kata untung - untungan saja,,,
terkecuali jika yang ngegarap itu sudah profesional atau sekalipun tidak profesional orang itu sudah pernah mencobanya dan berhasil di 100 %.. tetapi jika hanya mengandalkan coba _ coba wahhhhhhhhhh.. belakangan berabe urusan nya..
jadi pada intinya ketika kita hendak melakukan penggantian CDI baik racing atau bawaan / ori produk motor lain yang hendak kita kanibalkan..ada beberapa faktor yang musti kita perhatikan agar hasilnya maksimal,, antara lainn ;::
- jenis pengapian
- kondisi spool
- magnet
- titik poollser
- limit atau tidak ada batas
yang dimaksudkan adalah jenis pengapian CDI tersebut antara AC / DC .. kenapa kita wajib mengetahuinya,, iya.. jika CDI jenis AC di terapkan di motor DC sudah dapat di pastikan tidak bakalan ketemu,, dan kalo pun sampe hidup itu motor ya mungkin tetapi di pastikan ga bakalan ada tenaganya.. terkecuali perubahan di lakukan sampe spool , dan begitu pula sebaliknya untuk DC.
kondisi spool jaga harus di perhatikan karna ada dua lahan yaitu lahan basah dan lahan kering, lahan basah di maksudkan gulungan spool di rendam oli,, dan lahan kering yaitu kebalikan dari lahan basah,, selain itu, jadi selain membedakan lahan juga ada faktor yang membedakan lagi yaitu gulungan tembaga yang melilit di ruas - ruas spool,, ada gulungaan AC dan gulungan DC dan masih ada lagi sebernya yaitu ada model spool yang melingkar, ada yang model batang, selain itu ada spool yang letaknya di dalam ( magnet ) ada juga spool yang letaknya di luar (magnet)
setiap motor pastinya memiliki berat yang tidak sama untuk bobot setiap magnet nya, jadi gasingan tiap - tiap kendaraan dapat di mungkinkan ada perbedaan semisal dalam lima detik di motor A , magnetnya dapat berotari hingga 40 kali tetapi di motor B dalam waktu yang sama hanya mampu berortari 25 kali saja ,, jadi medan magnet yang di hasilkan sudah pasti tidak serupa, begitu juga jumlah gulungan, disetiap motor dapat di mungkinkan jumlah lilitan setiap ruas - ruas nya berbeda jumlah,,nah selain itu kembali lagi ke lahan karna ada magnet yang di rendam ada juga magnet yang kering ( tidak direndam oli ).
begitu juga dengan titik poolser, pastinya setiap motor juga berbeda,, ada yang panjang ada juga yang pendek..
selain paparan diatas,, pada CDI juga memiliki dua model yaitu limit atau tidak limit,,
gimana sob.. masih kepikiran untuk main ganti - ganti CDI untuk mengejar api gede,,??
sebenernya sih sah sah saja dan bisa dapat saja untuk mengganti CDI jika memang di butuhkan ,, tapi musti di ingat usahakan yang ngegarap atau yang nanganin sebisa mungkin profesioanal atau paling tidak pernah mencoba dan berhasil atau paling tidak mengetahui seluk beluk pengapian ,,
okeh broo,,, jika diatas admin ada salah - salah kata ya mohon di maafin yah,,,
tapaling tidak bisa buat referensi sobat semua...
No comments:
Post a Comment